For decades now Marva
Dawn’s life has been shaped by the Psalms; as he writes out her Psalm-shaped
experiences in prayer, we realize freshly and personally what a virgorous and
reality-tested world prayer the Psalms provide us.
Eugene
H. Peterson
Kalimat
diatas adalah tanggapan Eugene H. Peterson terhadap buku ini, Marva Dawn bukan
hanya dikenal sebagai teolog tetapi juga penulis dan pengajar dalam bidang
etika maupun spitual di Regent Collage.
Banyak
pastur maupun gembala/pendeta menganguminya karena memang kehidupan spiritual
dan buku-buku yang dia tulis sangat berkualitas. Tidak jarang pemikirannya
dikhotbahkan oleh pendeta. Pertama kali membaca buku ini, saya sangat tertarik
dengan pemaparan Dawn tentang pergumulan hidup dan bagaimana dia mengatasinya
dalam doa-doanya.
Benar
kata Eugene Peterson, Marva Dawn menyajikan buku pengalaman doa yang sangat
tajam, itu terlihat dari refleksi/meditasi yang dia berikan dalam buku ini.
Menjadikan kitab Psalm/Mazmur sebagai doa dalam meditasi sangat baik diterapkan
dalam kehidupan orang Kristen karena memang buku Mazmur sebagian besar adalah
ungkapan peyembahan maupun ratapan/lament.
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa
meditasi merupakan sesuatu yang hilang dalam kehidupan orang Kristen saat ini. Tiap
bab dari buku ini memberikan perenungan yang cukup dalam, mengajak kita untuk
mengingat kasih setia (chesed) Tuhan
dalam setiap pergumulan hidup.
Awalnya
saya tidak pernah berpikir bisa membaca buku yang Marva Dawn tulis karena
buku-bukunya belum satupun yang ditejemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tetapi
syukur saya bisa mendapatkannya dari PKK saya, walau sedikit repot harus
membacanya sambil membuka kamus. Mudah-mudahan buku-buku Marva Dawn bisa
dterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sehingga menjadi berkat terkhusus buat
kehidupan spiritual orang Kristen di Indonesia. "An Important goal for spritual growth is to become so directed toward the LORD that every situation is immediately turned over Him. If we could learn instantlu to refer whatever happens to His Wisdom and guidance, we could faithfully practice His presence ini every moment of our lives.
How can we develop such a habbit? We are immensely assited if we establish daily discipline of prayer and bible study and meditation. The more throghly we enfold ourselves n God's presence in our devotional times, the more reality He will be apparent to us in the other moment of the day.."
(My Soul waits, page 40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar