Kamis, 14 Februari 2013

My Soul Waits


For decades now Marva Dawn’s life has been shaped by the Psalms; as he writes out her Psalm-shaped experiences in prayer, we realize freshly and personally what a virgorous and reality-tested world prayer the Psalms provide us.
Eugene H. Peterson 


Kalimat diatas adalah tanggapan Eugene H. Peterson terhadap buku ini, Marva Dawn bukan hanya dikenal sebagai teolog tetapi juga penulis dan pengajar dalam bidang etika maupun spitual di Regent Collage.
Banyak pastur maupun gembala/pendeta menganguminya karena memang kehidupan spiritual dan buku-buku yang dia tulis sangat berkualitas. Tidak jarang pemikirannya dikhotbahkan oleh pendeta. Pertama kali membaca buku ini, saya sangat tertarik dengan pemaparan Dawn tentang pergumulan hidup dan bagaimana dia mengatasinya dalam doa-doanya.


Benar kata Eugene Peterson, Marva Dawn menyajikan buku pengalaman doa yang sangat tajam, itu terlihat dari refleksi/meditasi yang dia berikan dalam buku ini. Menjadikan kitab Psalm/Mazmur sebagai doa dalam meditasi sangat baik diterapkan dalam kehidupan orang Kristen karena memang buku Mazmur sebagian besar adalah ungkapan peyembahan maupun ratapan/lament.  Satu hal yang perlu kita ingat bahwa meditasi merupakan sesuatu yang hilang dalam kehidupan orang Kristen saat ini. Tiap bab dari buku ini memberikan perenungan yang cukup dalam, mengajak kita untuk mengingat kasih setia (chesed) Tuhan dalam setiap pergumulan hidup.
Awalnya saya tidak pernah berpikir bisa membaca buku yang Marva Dawn tulis karena buku-bukunya belum satupun yang ditejemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tetapi syukur saya bisa mendapatkannya dari PKK saya, walau sedikit repot harus membacanya sambil membuka kamus. Mudah-mudahan buku-buku Marva Dawn bisa dterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sehingga menjadi berkat terkhusus buat kehidupan spiritual orang Kristen di Indonesia. 

"An Important goal for spritual growth is to become so directed toward the LORD that every situation is immediately turned over Him. If we could learn instantlu to refer whatever happens to His Wisdom and guidance, we could faithfully practice His presence ini every moment of our lives.

How can we develop such a habbit? We are immensely assited if we establish daily discipline of prayer and bible study and meditation. The more throghly we enfold ourselves n God's presence in our devotional times, the more reality He will be apparent to us in the other moment of the day.."
(My Soul waits, page 40)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar